Sejarah Pendirian

Sejarah Pendirian
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, merupakan salah satu fakultas kedokteran di Indonesia yang cukup diperhitungkan. Walaupun didirikan pada tahun 2001 dan terhitung masih sebagai fakultas yang muda, akan tetapi memiliki prestasi yang menggembirakan, salahsatunya adalah terakreditasinya FK Unsoed menjadi “A”.
Kondisi akreditasi FK tersebut, tidaklah membuat para pengelola terlena, akan tetapi justru sebagai cambuk untuk berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Cambuk yang memicu tersebut salah satunya adalah dengan membuka program pascasarjana dan juga pendidikan spesialis.
PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unsoed, memiliki tanggungjawab yang besar untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dokter spesialis anestesiologi yang berkualitas dan menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap rumahsakit yang melayani tindakan operatif atau intervensi yang membutuhkan pelayanan anestesi. Besarnya tanggungjawab tersebut, menjadikan bagian anestesiologi harus berupaya untuk berhasil dalam menjalankan fungsi pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan juga administratif.
Keberadaan PPDS-1 anestesiologi dan terapi intensif FK Unsoed dengan lokasi pendidikan di beberapa rumahsakit, antara lain RSUD Banyumas dan RSUD Cilacap, memiliki nilai tambah dalam peningkatan pengalaman peserta didik. Hal tersebut dikarenakan kedua RS tersebut merupakan rumahsakit yang telah lama dijadikan lahan pendidikan PPDS-1 anestesiologi FK UGM, serta memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan PPDS-1. Selain itu dari kasus yang ada di kedua rumahsakit tersebut cukup banyak dan sangat berguna dalam menambah pengalaman.
Pembinaan PPDS-1 FK Unsoed oleh FK UGM, sangat berguna dalam pengembangan institusi serta menambah pengalaman dalam membina dan mendidik peserta didik dengan teknik dan cara yang sangat baik agar dapat menghasilkan luaran lulusan terstandar sesuai dengan Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Proses pendirian PPDS-1 anestesiologi merupakan proses yang panjang selama kuranglebih 3 tahun, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan dari pihak FK Unsoed dan RSUD Prof. Margono Soekarjo (RSMS). Proses tersebut menghasilkan rekomendasi untuk kedua belah pihak, untuk memposisikan diri sebagai institusi pendidikan bagi PPDS.
Walaupun RSMS pernah mendidik PPDS-1 dari berbagai institusi (FK UGM, FK Unpad, dan FK Undip) selama lebih dari 15 tahun, tetaplah membutuhkan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan dengan backup dan motor oleh FK Unsoed. Kedua institusi tersebut pada dasarnya merupakan satu-kesatuan dalam proses penyelenggaraan pelayanan pendidikan. RSMS sebagai RS pendidikan tipe-B dengan akreditasi “A” oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2016 dan akreditasi paripurna versi 2012 oleh KARS, menjadikannya sebagai institusi yang sangat layak sebagai sarana pendidikan dan penelitian.
PPDS-1 Anestesiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sebagai salah satu penyelenggara pendidikan dokter spesialis anestesiologi di Indonesia, memiliki sejarah yang sangat panjang dalam dunia pendidikan. Awal mula pendidikan anestesiologi diselenggarakan oleh RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) melalui kelompok staf medik fungsional (SMF) anestesiologi dan reanimasi pada pertengahan tahun 90an dibawah kepemimpinan dr. Diding M Sjamsuddin, SpAn (alm.) yang bekerjasama dengan Departemen/ Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Universitas Gadjah Mada.
Seiring perjalanan waktu, kerjasama yang terjalin dengan FK UGM mengalami berbagai siklus putus-sambung. Pada saat itu kerjasama lebih pada pelayanan kesehatan, sehingga residen yang dikirim ke RSMS adalah residen semester akhir, yang minimal dalam interaksi akademik. Kerjasama dengan SMF anestesiologi dan reanimasi berlangsung hingga tahun 2014 dan sebagai lahan pendidikan bagi 2 institusi lain, yaitu FK Undip dan FK Unpad.
Instalasi Anestesiologi & Terapi Intensif
Semenjak tahun 2012, Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensif (IATI) yang dipimpin oleh DR.dr. MM Rudi Prihatno, MKes, MSi.Med, SpAn(KNA), semua sarana-prasarana pendidikan dikendalikan oleh IATI dan tetap berkoordinasi dengan Kelompok Staf Medik (KSM) Anestesiologi dan Reanimasi RSMS. Sebelum ada IATI, semua sarana-prasarana pendidikan dikelola oleh Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSMS.
Berdasarkan pengalaman mendidik peserta didik dari 3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) Anestesiolgi dan Terapi Intensif, maka RSMS sebagai RS pendidikan utama FK Unsoed, bersama-sama untuk memajukan pendidikan dan penelitian, menginisiasi dibukanya prodi PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unsoed.
Pendirian PPDS-1 anestesiologi dan terapi intensif FK Unsoed yang dimotori oleh DR.dr. MM Rudi Prihatno, MKes, MSi.Med, SpAn(KNA), dengan bantuan dari Kelompok Staff Medik (KSM) RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo dibawah kepemimpinan dr.Hermin Prihartini, SpAn(KIC), serta dorongan yang kuat dari dr.Haryadi Ibnu Junaedi, SpB (Direktur RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo), dilakukan dan berjalan tahap demi tahap, yang dimulai dari Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI), Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), hingga ke KemristekDikti dan menghasilkan keputusan akhir dengan dibukanya PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unsoed.